Devinisi Pemodelan dan Simulasi oleh Anida Sri Rahayu

 Devinisi Pemodelan dan Simulasi

Dari PPT yang diberikan membahas konsep pemodelan dan simulasi, langkah-langkah dalam melakukan simulasi, kondisi yang memerlukan atau tidak memerlukan simulasi, serta definisi dan pengembangan model dalam konteks simulasi. Berikut adalah rangkuman dari artikel tersebut:


1. Definisi Simulasi

   Simulasi adalah peniruan operasi, waktu, proses, atau sistem dunia nyata, yang dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan komputer. Ini melibatkan pembentukan data dan sejarah buatan dari sistem, pengamatan data dan sejarah, serta kesimpulan yang terkait dengan karakteristik sistem.

2. Langkah-Langkah dalam Simulasi:

   Mengembangkan model simulasi dan mengevaluasi model tersebut, biasanya dengan menggunakan komputer, untuk mengestimasi karakteristik yang diharapkan.

3. Kondisi yang Memerlukan Simulasi:

   Simulasi berguna dalam berbagai situasi, termasuk untuk:

   - Mempelajari interaksi internal sistem kompleks.

   - Mengamati dampak perubahan lingkungan luar atau variabel internal terhadap model.

   - Meningkatkan kinerja sistem melalui pembangunan model.

   - Eksperimen desain dan aturan baru sebelum diimplementasikan.

   - Memahami dan memverifikasi solusi analitik.

   - Mengidentifikasi dan menetapkan persyaratan.

   - Alat bantu pelatihan dan pembelajaran dengan biaya lebih rendah.

   - Visualisasi operasi melalui animasi.

   - Menangani masalah yang sulit, memakan waktu, atau tidak dapat diselesaikan dengan metode analitik konvensional.

4. Kondisi yang Tidak Memerlukan Simulasi:

   Simulasi tidak diperlukan dalam beberapa situasi, termasuk jika masalah dapat diselesaikan dengan metode sederhana, secara analitik, atau jika eksperimen langsung lebih praktis. Juga, jika biaya simulasi terlalu tinggi, sumber daya atau waktu tidak tersedia, data tidak ada, atau verifikasi dan validasi tidak dapat dilakukan.

5. Definisi Model:

   Model adalah representasi sederhana dari sebuah sistem, proses, atau teori, bukan sistem itu sendiri. Model-model dapat disederhanakan, dikontrol, digeneralisasi, atau diidealkan.

6. Deskripsi Model:

   Untuk digunakan, model-model harus memiliki deskripsi yang mencakup semua atribut relevan dalam cara yang praktis dan masuk akal.

7. Validasi Model:

   Model-model harus divalidasi. Setelah divalidasi, model dapat digunakan untuk menyelidiki dan memprediksi perilaku sistem atau menjawab pertanyaan "what-if" untuk tujuan pemahaman, pelatihan, prediksi, dan evaluasi alternatif.

8. Tipe-Tipe Model:

   Ada berbagai jenis model, termasuk fisik (seperti model rumah atau jembatan) dan matematis (seperti rumus E=mc²).

9. Pembangunan Model:

   Proses iteratif dalam pembangunan model mencakup pengamatan sistem nyata, konstruksi model konseptual dengan asumsi dan hipotesis komponen serta nilai-nilai parameter, dan penerjemahan model operasional ke bentuk yang dapat dikenali oleh komputer.

10. Model dan Sistem:

    Artikel juga menyebutkan bahwa model yang akan dipelajari selanjutnya adalah model simulasi peristiwa diskrit, yang merupakan model diskrit, dinamik, dan stokastik.


Sumber: Online Learning Uhamka

Comments

Popular posts from this blog