Hubungan Simulasi dan Pemodelan Dalam Sebuah Sistem oleh Anida Sri Rahayu
Hubungan Simulasi dan Pemodelan Dalam Sebuah Sistem
Sistem adalah kumpulan kesatuan, seperti manusia dan mesin, yang berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Praktisnya, definisi sistem bergantung pada tujuan pembelajaran tertentu. Sistem pembelajaran mungkin hanya sebagian dari keseluruhan sistem. Sistem adalah sekelompok objek yang berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Contoh sistem adalah bagian dari bank yang terdiri dari teller dan antrian nasabah. Definisi sistem bergantung pada variabel yang relevan untuk tujuan studi, seperti jumlah teller yang sibuk atau jumlah nasabah dalam bank.
Sistem dipengaruhi oleh perubahan di lingkungan mereka, dan perlu ada batas antara sistem dan lingkungan. Komponen sistem meliputi entitas (seperti pelanggan), atribut (seperti neraca rekening pelanggan), aktivitas (dengan waktu tertentu), keadaan sistem (variabel yang menggambarkan sistem), dan peristiwa (kejadian yang mengubah keadaan sistem).
Sistem dapat diklasifikasikan menjadi sistem diskrit (perubahan pada titik waktu tertentu) dan sistem kontinyu (perubahan terus-menerus seiring waktu). Ada juga model simulasi statik (mewakili sistem pada satu waktu) dan dinamik (mewakili perubahan sistem seiring waktu). Model simulasi dapat deterministik (tanpa komponen random) atau stokastik (dengan unsur random).
Selain itu, ada model simulasi kontinyu (perubahan berlangsung terus-menerus) dan diskrit (perubahan tiba-tiba pada titik waktu tertentu). Model simulasi peristiwa diskrit adalah ketika variabel keadaan berubah pada waktu tertentu, dan prosesnya biasanya numerik.
Verifikasi dan validasi model dalam simulasi penting. Verifikasi mengevaluasi apakah model telah dibangun dengan benar, sementara validasi memeriksa sejauh mana model mencerminkan sistem yang sebenarnya. Validasi adalah proses berkelanjutan yang membandingkan model dengan sistem aktual dan memperbaikinya.
Sumber: Online Learning Uhamka
Comments
Post a Comment