Ringkasan Penerapan Diagram Simpal Kausal (CLD) Oleh Anida Sri Rahayu

 Penerapan Diagram Simpal Kausak (CLD)


    Penerapan Diagram Simpal Kausal (CLD) sebagai alat untuk memahami hubungan antar variabel dalam sistem perikanan, khususnya dalam kondisi perikanan di Kabupaten Konawe Selatan. Model mental yang direpresentasikan dalam bentuk diagram ini menggambarkan keadaan nyata sistem perikanan tersebut.
    Diagram Simpal Kausal menggambarkan empat sub-sistem dalam sistem perikanan Kabupaten Konawe Selatan. Pertama, Sub Sistem Pasar membahas pasar perikanan yang terdiri dari tingkat konsumsi rumah tangga, jumlah tangkapan, industri pengolahan, dan regulasi dari Pemda Kabupaten Konawe. Pasar ini akan meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi, berdampak pada PAD daerah dan PDRB.
    Kedua, Sub Sistem Konsumsi membicarakan konsumsi ikan oleh rumah tangga, yang dipengaruhi oleh jumlah rumah tangga dan harga ikan. Ketiga, Sub Sistem Jumlah Tangkapan menjelaskan bahwa jumlah tangkapan ikan dipengaruhi oleh laju penangkapan yang terkait dengan potensi kelautan, alat tangkap, dan sumber daya manusia yang terampil. Jumlah tangkapan akan mempengaruhi industri pengolahan ikan.
    Terakhir, Sub Sistem SDM (Sumber Daya Manusia) membahas populasi penduduk Kabupaten Konawe Selatan yang dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, imigrasi, dan emigrasi. Hal ini penting karena kota ini menarik banyak pendatang yang menetap, mempengaruhi jumlah penduduk dan tenaga kerja di wilayah tersebut.
    Dalam keseluruhan, penggunaan Diagram Simpal Kausal membantu untuk memahami hubungan antar variabel dalam sistem perikanan di Kabupaten Konawe Selatan, membahas pasar, konsumsi, jumlah tangkapan, dan populasi penduduk. Hal ini memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai dinamika sistem perikanan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di wilayah tersebut.

Dibawah ini merupakan contoh-contoh Diagram Kausal:

1. Sub Model Pasar/Penjualan


2. Sub Model Konsumen Rumah Tangga

3. Sub Model Jumlah Tangkapan

4. Sub Model SDM


5. Diagram Simpal Kausal Keseluruhan







Berikut 10 pertanyaan dan jawaban:

Soal 1:

Pertanyaan: Jelaskan konsep Diagram Simpal Kausal (CLD) dan bagaimana digunakannya dalam menganalisis sistem perikanan di Kabupaten Konawe Selatan.

Jawaban:

Diagram Simpal Kausal (CLD) adalah representasi visual yang memperlihatkan hubungan sebab-akibat antara variabel dalam suatu sistem. Dalam konteks perikanan Kabupaten Konawe Selatan, CLD digunakan untuk menggambarkan hubungan antara variabel yang memengaruhi kondisi perikanan, seperti pasar, konsumsi, jumlah tangkapan, dan populasi penduduk. CLD membantu dalam memahami dinamika kompleks sistem perikanan, menunjukkan bagaimana satu variabel dapat mempengaruhi yang lainnya dalam jangka panjang.


Soal 2:

Pertanyaan: Apa saja sub-sistem yang ada dalam model CLD untuk perikanan di Kabupaten Konawe Selatan? Jelaskan peran masing-masing sub-sistem tersebut.

Jawaban:

Ada empat sub-sistem dalam model CLD untuk perikanan di Kabupaten Konawe Selatan. Pertama, Sub Sistem Pasar, yang mencakup pasar perikanan, konsumsi, jumlah tangkapan, industri pengolahan, dan regulasi Pemda. Fungsi utamanya adalah memetakan pengaruh konsumsi terhadap pasar, PAD daerah, dan PDRB.


Soal 3:

Pertanyaan: Bagaimana Sub Sistem Konsumsi berhubungan dengan dinamika perikanan? Jelaskan pengaruhnya terhadap model perikanan Kabupaten Konawe Selatan.

Jawaban:

Sub Sistem Konsumsi membahas konsumsi ikan oleh rumah tangga, dipengaruhi oleh jumlah rumah tangga dan harga ikan. Hal ini berdampak langsung pada tingkat konsumsi dan kebutuhan pasar perikanan di Kabupaten Konawe Selatan. Peningkatan atau penurunan konsumsi akan berdampak pada ketersediaan ikan di pasar dan industri pengolahan.


Soal 4:

Pertanyaan: Bagaimana Sub Sistem Jumlah Tangkapan mempengaruhi industri pengolahan ikan?

Jawaban:

Sub Sistem Jumlah Tangkapan menggambarkan bahwa jumlah tangkapan ikan dipengaruhi oleh laju penangkapan yang terkait dengan potensi kelautan, alat tangkap, dan sumber daya manusia yang terampil. Jumlah tangkapan ini akan menjadi bahan baku bagi industri pengolahan ikan. Jika jumlah tangkapan meningkat, industri pengolahan dapat memiliki lebih banyak bahan mentah untuk diproses.


Soal 5:

Pertanyaan: Mengapa Sub Sistem SDM (Sumber Daya Manusia) penting dalam model perikanan Kabupaten Konawe Selatan?

Jawaban:

Sub Sistem SDM membahas populasi penduduk yang dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, imigrasi, dan emigrasi. Karena Kabupaten Konawe Selatan menarik banyak pendatang yang menetap, hal ini memengaruhi jumlah tenaga kerja dan konsumen di wilayah tersebut. Pertumbuhan atau penurunan populasi dapat berdampak pada permintaan pasar dan industri pengolahan ikan.


Soal 6:

Pertanyaan: Bagaimana pasar perikanan dapat mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Konawe Selatan?

Jawaban:

Pasar perikanan yang berkembang akan meningkatkan pendapatan daerah melalui restribusi/pajak yang dikenakan pada hasil penjualan. Jika pasar perikanan berkembang, PAD akan meningkat karena adanya pajak dari penjualan hasil perikanan di wilayah tersebut.


Soal 7:

Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan Model Mental yang direpresentasikan dalam Diagram Simpal Kausal? Bagaimana relevansinya dalam konteks perikanan?

Jawaban:

Model Mental adalah representasi abstrak dari cara kita memahami hubungan antar variabel dalam suatu sistem. Dalam Diagram Simpal Kausal untuk perikanan, Model Mental ini membantu dalam merepresentasikan interaksi antar variabel seperti pasar, konsumsi, jumlah tangkapan, dan populasi penduduk. Hal ini memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika sistem perikanan.


Soal 8:

Pertanyaan: Apa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju konsumsi dalam Sub Sistem Pasar perikanan?

Jawaban:

Laju konsumsi dalam Sub Sistem Pasar perikanan dapat dipengaruhi oleh besarnya konsumen rumah tangga dan besarnya permintaan dari industri pengolahan ikan. Jika jumlah konsumen rumah tangga atau permintaan industri meningkat, hal ini akan meningkatkan laju konsumsi dan pasar perikanan.


 Soal 9:

Pertanyaan: Bagaimana emigrasi penduduk mempengaruhi populasi di Kabupaten Konawe Selatan?

Jawaban:

Emigrasi penduduk terjadi ketika orang meninggalkan wilayah karena kesulitan mendapatkan penghasilan yang layak. Hal ini dapat mengurangi jumlah populasi di Kabupaten Konawe Selatan. Namun, terdapat juga penduduk pendatang yang menetap, yang dapat meningkatkan populasi di wilayah tersebut.


Soal 10:

Pertanyaan: Mengapa Sub Sistem SDM mempertimbangkan imigrasi dalam analisis populasi?

Jawaban:

Sub Sistem SDM mempertimbangkan imigrasi karena imigrasi juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi populasi. Kehadiran penduduk pendatang yang menetap dapat menambah jumlah penduduk, mempengaruhi dinamika populasi dan kebutuhan tenaga kerja di Kabupaten Konawe Selatan.


Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah  sebagaimana yang tertuang dalam Online Learning Uhamka

Comments

Popular posts from this blog